Ramai Dikritik, Porsi Makanan Bergizi Gratis di SPPG Kwala Bingai Stabat Jadi Sorotan Netizen
Langkat | SumutVoice – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) Kwala Bingai, Stabat, kembali menuai perhatian publik.
Video proses pemorsian makanan yang diunggah ke media sosial pada Sabtu, 27 September 2025, sontak mengundang beragam komentar dari warganet.
Dalam rekaman tersebut terlihat petugas sedang membagikan makanan kepada siswa dengan menu yang disiapkan. Namun, alih-alih menuai pujian, justru banyak netizen yang melontarkan kritik, terutama soal komposisi gizi dan cara penyajian makanan.
Sejumlah komentar mempertanyakan keberadaan lauk sumber protein.
“Proteinnya mana? Bakso mending di-skip ganti telur,” tulis salah satu akun.
Ada pula yang menilai menu nasi goreng dengan bakso kurang layak disebut makanan bergizi.
“Bukan ahli gizi, tapi kalau begini nggak tahu di mana letak bergizinya. Proteinnya mana?” komentar akun lainnya.
Selain soal gizi, warganet juga menyoroti teknis penyajian makanan. Beberapa menyarankan agar buah dibungkus plastik agar tidak cepat bau, sementara yang lain menilai hal itu justru menambah sampah plastik.
@sppg_kwalabingai2_stabat pemorsian makan bergizi gratis #makanbergizigratis #langkat #stabat #mbg #sppg
♬ Funny lazy donkey (hilarious song)(937200) - LEOPARD
Kritik lain diarahkan pada minuman yang disajikan, salah satunya penggunaan Yakult yang dianggap kurang tepat karena hanya bisa bertahan sebentar pada suhu ruang.
Tak hanya soal menu, persoalan porsi pun ikut disorot. Ada komentar yang menyebut takaran makanan tidak konsisten.
“Emang takaran porsi kecil 100 gram itu? Atau porsi besar 200 gram? Kok kayak asal,” tulis seorang warganet.
Meski demikian, ada juga netizen yang mencoba memberi masukan konstruktif. Mereka menyarankan menu alternatif seperti nasi putih dengan lauk ayam, telur rebus, serta sayur sop yang lebih seimbang gizinya.
Hingga kini, unggahan tersebut telah dipenuhi ratusan komentar dengan nada kritik maupun saran. Pihak penyelenggara sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas ramainya sorotan publik ini.
Program MBG sejatinya digagas pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi anak sekolah, namun pelaksanaannya di lapangan masih perlu evaluasi agar benar-benar sesuai standar gizi dan tidak menimbulkan polemik di masyarakat.