Kondisi Memprihatinkan, Lapangan Alun-Alun Stabat Digenangi Air Seperti Kolam

Langkat | Sumut Voice - Hujan yang mengguyur wilayah Stabat dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan Lapangan Alun-Alun Stabat tergenang air. Kondisi lapangan yang seharusnya menjadi ruang publik utama warga kini tampak seperti kolam, dengan genangan air yang luas di berbagai sisi.
Unggahan akun media sosial Jalan-Jalan Gaes pada Kamis (13/11) memperlihatkan kondisi lapangan dari udara. Dalam foto tersebut tampak rumput yang tertutup air dan beberapa titik menyerupai kolam lumpur.
“Kondisi Lapangan Alun Alun Stabat terlihat beberapa genangan air yang sudah menjadi kolam akibat hujan,” tulis akun tersebut.
Unggahan tersebut memicu beragam tanggapan dari warganet. Banyak yang menyayangkan buruknya perawatan area ikon kota tersebut.
“Tinggal tabur benih lele saja,” tulis akun Endi Priatna Alzahiri disertai emoji tertawa.
"Tanam padi saja,” tambah akun Way Nasution.
“Padahal sudah sejak lama nggak ada kendaraan yang diizinkan masuk ke tanah lapang ini, tapi tetap saja rusak,” ujar Lae Atmodjo.
“Didepan kantor bupati nggak kelihatan, Bupati tidur paling enak,” komentar Wanz Wan dengan nada sindiran.
Ada pula yang menyoroti perbandingan dengan daerah lain.
“Jauh kali dari alun-alun kota Binjai,” tulis Syeh Mulya.
Selain genangan air, warga juga menyoroti minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap perawatan fasilitas umum. Sejumlah komentar menyebut kondisi Alun-Alun Stabat kini jauh dari kata layak, padahal dahulu sempat menjadi kebanggaan warga Langkat.
“Dulu tahun 2000–2018 tempat ini ramai, jadi kebanggaan warga. Sekarang kembali gelap, sepi, dan becek seperti tahun 1999,” tulis akun Muzza.
Kondisi ini memperlihatkan lemahnya komitmen pemerintah daerah dalam merawat fasilitas publik. Lapangan Alun-Alun yang berlokasi tepat di depan Kantor Bupati seharusnya menjadi wajah kota dan simbol kebersihan serta keteraturan. Namun kenyataannya, genangan air dan rumput tak terurus justru memberi kesan abai.
Jika hujan ringan saja sudah menyebabkan genangan besar, hal itu menunjukkan buruknya sistem drainase dan kurangnya perawatan dasar seperti pemadatan tanah atau perbaikan saluran air. Dalam konteks tata kota, hal ini bukan hanya persoalan estetika, melainkan juga cerminan manajemen infrastruktur daerah yang lemah.
Warganet pun berharap pemerintah segera turun tangan. Perbaikan sistem drainase, perawatan rumput, serta pengawasan kebersihan di area publik seperti alun-alun menjadi hal yang mendesak agar tidak menimbulkan kesan bahwa ruang publik di Langkat dibiarkan terbengkalai.
