Janji Klarifikasi Belum Terpenuhi, Integritas Presma ZU Dipertanyakan Mahasiswa

Binjai | Sumut Voice - Janji klarifikasi yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Mahasiswa (Presma) berinisial ZU terkait pengelolaan dana kegiatan Mahasiswa Islam (Masima) hingga kini sudah lebih 3x24 jam belum terealisasi. Hingga waktu yang dijanjikan berlalu, laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana Masima senilai Rp18 juta juga belum ditunjukkan secara terbuka kepada mahasiswa.
Dana Masima tersebut diketahui berasal dari iuran 72 mahasiswa dengan nominal Rp250.000 per orang. Dana dikumpulkan dengan alasan pelaksanaan kegiatan serta penerbitan sertifikat yang disebut-sebut menjadi syarat administratif akademik.
Namun, hingga saat ini mahasiswa mengaku belum menerima penjelasan tertulis maupun dokumen resmi terkait alur penggunaan dana tersebut. Anehnya, Presma ZU malah mengalihkan ke pimpinan kampus yang mengklarifikasi. Padahal dana tersebut dikelola Presma ZU. ZU diduga 'memaksa' pimpinan untuk mengelola dana tersebut yang seharusnya dipegang oleh pihak kampus. Alur dana tersebut, seharusnya, ZU membuat proposal ke pihak pimpinan kampus. Setelah itu, diberi dana oleh pihak kampus untuk kegiatan Masima.
"Tak perlu lah pimpinan kampus yang mengklarifikasi, kan dana dikelola oleh Presma ZU, seharus dia yang bertanggung jawab," tegasnya.
Sebelumnya, ZU dalam komunikasi dengan awak media menyatakan akan memberikan klarifikasi secara terbuka serta merilis data penggunaan dana terbaru. Bahkan, ZU menyebut pihak kampus akan turut memberikan penjelasan resmi atas persoalan tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, klarifikasi yang dijanjikan belum juga disampaikan.
Kondisi tersebut memicu kekecewaan di kalangan mahasiswa. Mereka menilai keterlambatan klarifikasi dan ketiadaan LPJ memperkuat dugaan lemahnya transparansi pengelolaan dana organisasi kemahasiswaan. Sejumlah mahasiswa menyebut situasi ini berdampak langsung pada kepercayaan terhadap kepemimpinan Presma ZU.
“Yang kami tuntut sederhana, LPJ tertulis dan klarifikasi terbuka. Dana ini uang kolektif mahasiswa, bukan dana pribadi,” ujar salah seorang mahasiswa yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Mahasiswa juga menilai bahwa integritas kepemimpinan menjadi taruhannya ketika janji klarifikasi tidak ditepati. Mereka mendorong agar pengelolaan dana organisasi mahasiswa dijalankan sesuai prinsip akuntabilitas, transparansi, dan etika organisasi.
Sejumlah pihak mendesak agar Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) serta pihak kampus segera mengambil langkah tegas, termasuk melakukan audit internal dan memfasilitasi forum klarifikasi terbuka. Langkah tersebut dinilai penting untuk mencegah polemik berlarut-larut serta menjaga marwah organisasi kemahasiswaan.
Hingga berita ini diterbitkan, Presma ZU belum kembali memberikan keterangan resmi terkait waktu pasti penyampaian LPJ maupun klarifikasi tertulis sebagaimana yang sebelumnya dijanjikan.
