Sumut Kini
Iklan Bapenda Provsu

Ngapain Negara Ikut Buka Donasi? Padahal Tiap Hari Rakyat Udah Nyumbang Melalui Pajak

Jakarta | Sumut Voice - Kreator konten #lawanbutapolitik, Virdian Aurellio, mengkritik penanganan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat oleh pemerintah.

Dia mengaku sudah tidak percaya pemerintah bisa mengatasi persoalan lingkungan.

"Saya pribadi udah nggak percaya bahwa negara hari ini bisa mengatasi berbagai permasalahan lingkungan," katanya dalam program Bola Liar KompasTV, Jumat (5/12/2025).

Virdian juga mengatakan dirinya sebagai generasi muda berhak marah. 

"Saya generasi muda harusnya marah. Marah semua sama negara dan seluruh generasi tua karena suatu hari mereka semuanya sekarang menikmati uang-uang tambang, sawit, deforestasi, 2050 Indonesia tenggelam. Kita yang tenggelam, mereka udah nggak ada," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyinggung langkah negara yang dianggapnya membingungkan.

"Contoh, negara ini FOMO (fear of missing out/takut ketinggalan) banget. Ngapain ikut-ikutan bikin donasi? Hari-hari kita donasi ke negara lewat pajak. Ngapain negara buka donasi? Kalau mau nambah duit, rampas balik itu berbagai korupsi lingkungan yang jumlahnya sampai ratusan triliun," ujarnya.

Selain itu, ia menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang tidak pernah meminta maaf atas banjir dan longsor di Sumatera. 

"Saya nggak pernah lihat sampai detik ini, satu, Presiden nyampai ke Sumatera Utara, ke Aceh, ke Sumatera Barat mengatakan 'Saya minta maaf. Saya pernah mengatakan bahwa sawit itu juga pohon. Saya ternyata kurang cermat, saya salah,'" kritiknya. 

Virdian juga menyebut Presiden Prabowo tidak pernah menginstruksikan pengerahan penuh anggaran untuk penanganan bencana di Sumatera, misalnya dengan memotong anggaran makan bergizi gratis (MBG).

"Presiden tidak pernah mengatakan bahwa akhirnya kita akan melakukan audit deforestasi, kita akan melakukan pembenahan tata ruang, kita akan melakukan pemulihan jangka panjang dan serius. Kenapa? Ya karena Presiden punya hektare lahan 7 kali Singapura, itu Presiden punya lahan hektarnya," sebutnya. 

"Makanya di publik sekarang kita punya tagar #wargajagawarga. Ferry Irwandi dalam sehari bisa terkumpul 10 M. Teman-teman di Indonesia dengan dermawan menitipkan kepada saya dalam 3 hari, 410 juta untuk donasi. Kenapa? Karena kita saling percaya," katanya. 

"Besok-besok negara bikin donasi, terbuka, kita juga nggak mau nyumbang, orang kita nggak percaya duitnya bakal dipakai beneran," tambahnya.

Komentar Pemerintah

Dalam program yang sama, Plt Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Telisa Aulia Falianty menyatakan saat ini Presiden Prabowo berfokus pada penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Ia menyatakan langkah itu berjalan paralel dengan pembenahan struktural.

"Beliau (Presiden) sangat menekankan terkait dengan bahwa fokus beliau saat ini adalah kepada penanganan darurat, namun beliau menyampaikan akan berjalan paralel dengan pembenahan struktural agar risiko ini tidak berulang dan tidak menyebar lebih luas lagi," katanya. 

Telisa menekankan, Presiden sangat memperhatikan masalah ini dan menyampaikan pada para menterinya untuk menangani bencana Sumatera dengan cepat. 

"Karena kita harus memastikan bahwa penanganannya dulu dari bencana itu memang harus nomor satu, tapi sambil berjalan paralel. Pak Seskab (Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya) juga sudah menyampaikan bahwa kita menyadari ada permasalahan dan kemudian itu sedang dilakukan upaya-upaya untuk menangani hal tersebut," ujarnya.

Ia menekankan Presiden sangat peduli pada timnya dan sedang fokus melakukan identifikasi permasalahan ini. 

"Jadi we are on the process," tuturnya. (KompasTV)

Latest News
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image